Venue adalah hal pertama yang harus dipilih. Keputusan
lain-lain baru bisa dibuat setelah membuat keputusan mengenai venue. Gedung
biasanya memiliki rekanan catering, dan setelah memutuskan gedung lalu
catering, baru hal-hal lain bisa bergulir. Tapi untuk bisa memutuskan venue,
harus tahu dulu jumlah undangannya ada berapa. Kami sepakat untuk dibatasi saja
300 undangan karena budget juga terbatas sekali, dengan pembagian: 100 untuk
masing-masing ortu dan 50 untuk masing-masing kami.
Hal lain yang kami putuskan dan kami keukeuh dengan ini adalah,
lokasi harus strategis. Lagi-lagi demi kenyamanan para tamu kami memutuskan
daerah paling strategis adalah Jakarta Selatan (Senayan dan sekitarnya,
huehehehe, kayaknya subjektif ya). Tapi iyalah, menurut kami daerah ini adalah
yang paling netral dengan lingkungan yang cukup ramah.
Gedung pertama yang kami taksir adalah Granadi. Dengan
lokasi yang masih di tengah, aula yang indah dan lapang dan juga ada balkon
penonton yang tadinya membuat CPP bersemangat, Granadi memang sangat ideal.
Tapi kenyataannya adalah, Granadi mahal sedangkan kami nggak punya budget, dan
antriannya panjang. Jadi impian untuk pakai Granadi kami lupakan. Apalagi
rencana awalnya kami cuma mau nyebar 300 undangan, takutnya gedung yang terlalu
lapang akan membuat pesta jadi tidak meriah.
Carakaloka adalah gedung kedua yang dari segi lokasi sangat
ideal karena ada di seberang kantor CPP. Sayangnya gedung milik Deplu ini
sedang berganti pengurus dan tidak disewakan ketika kami sedang sibuk mencari
venue. Ada beberapa gedung lain di daerah Senayan, tapi entah kenapa saya nggak
minat meriksa (Manggala Wanabakti, Aula Serbaguna Senayan, Menpora). Aula
Masjid Al-Bina juga cukup ok dan murah, tapi saya malas bikin pesta di masjid
karena takutnya ada berbagai restriksi terkait pestanya. Apalagi masjid adalah
tempat “umum” sedangkan saya ingin pesta saya private.
Akhirnya yang paling keren adalah nyokap. Saat rencana baru
mulai diwacanakan, dilamar aja belum nih, suatu hari sepulang rapat pensiunan
UN di daerah Al-Azhar, nyokap inisiatip mampir ke pengurus gedung PU dan
ujug-ujug booking tanggal! HWAKAKAKAKAK. Gedung Pendopo PU hanya disewakan
kepada orang-orang PU (bokap pensiunan PU), harga sewanya sangat-sangat murah,
tidak perlu pakai DP, jadi nyokap langsung aja booking. Kalaupun tidak jadi kan
tinggal dibatalkan saja.
Saya ingat pernah ke kawinan teman di gedung ini. Dan memang
aulanya cukup seadanya dan tidak begitu besar dengan langit-langit rendah. Tapi
toh undangan kami juga rencananya akan dibatasi tidak banyak, jadi saya pikir
paling dekorasi harus ok. Tapi ok nggak ok, itulah yang kami bisa dapatkan dari
segi waktu dan biaya. Berikutnya adalah mencari vendor catering dan dekorasi
yang biasanya satu paket.
No comments:
Post a Comment