Monday, February 4, 2013

my hair cost a damn lot

Hari ini, yang rencananya gw mau menghabiskan Rp. 220 ribu untuk shampoo, akhirnya end up menghabiskan Rp. 600 ribu. Shame! Shaaamee!! Begini nih yang katanya mau nabung. Bahkan semestinya gw udah cukup malu menghabiskan Rp. 220 ribu untuk sebotol shampoo.

Jadi gini ceritanya, my boss was gushing about this Phyto brand. Kata temannya, merk ini efektif sekali untuk menangani kerontokan rambut. Mbak Iis - my boss - memang memiliki masalah kerontokan rambut. Jadi, berhubung, ane orang Jakarte sedangkan die orang Bogor, beliau titip sama gw untuk beliin. Nah pergilah gw ke mall untuk beliin, tapi end up nggak berani membelikan dikarenakan beragamnya pilihan produk untuk rambut rontok/tipis/aging et cetera et cetera. Udah mana sebotolnya mahal beuuut, ntar salah beli bisa gawat.

Tapi lalu akhirnya Mbak Iis beli sendiri pas kebetulan ke Jakarta. Nah, tapi setelah beberapa lama memakai produk itu, dia complain, katanya jadi ketombean, nggak cocok. Lalu, sisa shampoo yang masih banyak itu dihibahkan ke gw. Waaawww senangnya dapet hibah sampo mahal setelah beberapa waktu lalu pernah kehibahan minyak pembersih wajah merk SK II. Hehehehehe. Sering-sering ya Mbaaak ^____^

Sebagai latar belakang, rambut gw super keriting dan super tebal helaiannya dan juga super banyak dan sekarang statusnya itu rambut di-smoothing tiap 2 bulan sekali biar tetap lurus. Sebetulnya banyak yang bilang bagusan kalau keriting, tapi masalahnya, kalau rambut keriting ditipisin, dia jatuhnya nggak bagus, sedangkan kalau nggak ditipisin, gw nggak kuat, soalnya berat dan gerah dan bikin gw sakit kepala (literally). Ditambah, rambut keriting membuat gw tampil kurang polished dan kurang profesional di dunia kerja.

Tebak gw yang mana! xD


Anyway, dengan jadwal smoothing rambut yang sangat sering dan ditambah nature dari rambut keriting yang memang kering dari sononya (most rambut keriting memiliki tekstur yang sangat kering dan harus rajin sekali dirawat), rambut gw cukup rusak, kering dan kaku. Gw pun mulai hati-hati memilih produk rambut. Pernah membaca tips bahwa shampoo yang merk 'normal' beli di supermarket itu terlalu keras untuk rambut. Disarankan membeli shampoo 'merk salon' yang memiliki formula lebih lembut. Sebelum ini gw makai Schwarzkopf yang belinya di Food Hall dan cukup ok sebetulnya. Tapi gw tergoda membeli Suave yang lebih murah dan ngakunya "salon quality" tapi ternyata ngehe. Jadi begitu dapet si lungsuran Phyto (Phytolalctum, varian yang untuk frequent use), langsung dengan hepi gw coba, dan OOOOHHH BETAPA RAMBUT GW JADI LEMAS DAN HALUUUUSS.

Rambut yang sudah dilurusin


So.. there you go.. Shit. Now, I have to buy a goddamn expensive shampoo. Sebotolnya Rp. 220 ribu. Well, if I am to buy a shampoo that expensive, it better be the correct one, jadilah gw riset dan pilihan jatuh pada Phytokeratine (varian untuk rambut rusak) karena sepertinya rambut yang dismoothing 2 bulan sekali membutuhkan perawatan untuk rambut rusak.

Nah hari ini gw ke toko untuk beli, karena botol hibahan sudah habis. Eh dasar ya salesnya jago, gw end up spending Rp. 600ribu. Ditawarin gratisan travel pack isi shampoo + conditioner seharga Rp. 200ribu kalau belanja Rp. 500ribu. Hm, beli shampoo 2 botol belum nyampe Rp. 500ribu... eh si masnya nawarin hair spray dan sialnya gw emang berniat beli hair spray (meskipun tadinya cuma niat beli Blue Minkle yang harganya kagak nyampe Rp 50ribu pun). Hair spray Phyto seharga Rp. 178 ribu....yang akhirnya gw rela beli hanya karena ada kata 'botanical' di depan kata 'hair spray'. 'Botanical hair spray". Take note advertising people, put the word 'botanical' in front and may be able to sell anything -____-'

No comments:

Post a Comment